Keutamaan Menuntut Ilmu dan Mengajarkannya Karena Allah SWT
44/1393. Anas RA mengatakan bahwa
Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ خَرَجَ في
طَلَبِ العِلْمِ فَهُوَ في سَبيلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ )). رواه الترمذي ،
وقال:حديث حسن ))
""Barangsiapa pergi untuk menuntut ilmu, maka ia berjuang di jalan
Allah (sabilillah) hingga ia kembali. (HR. At-Tirmidzi, ia berkata, "Hadits
hasan").
Keterangan:
Sanad hadits tersebut dha'if, karena ada perawi yang
bernama Abu Ja'far Ar-Razi, orang yang buruk hafalannya. Walaupun demikian,
hadits tersebut mempunyai syahid yang semakna dengan sanad yang shahih,
sebagaimana yang terdapat di dalam Sunan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, Nabi SAW
bersabda,
'Siapa yang mendatangi masjidku ini, tidak lain kecuali
hanya diniatkan untuk suatu kebaikan, untuk belajar, atau untuk mengajarkannya,
maka ia menempati kedudukan seperti orang yang berjihad di jalan Allah." (HR.
Ibnu Majah).
Lihat Silsilah Adh-Dha'ifah hadits no. 2037, Takhrij Al
Misykah hadits no. 220, Bahjatun-Nazhirin hadits no. 1385, dan Takhrij
Riyadhush-Shalihin hadits no. 1385.
45/1394. Dari Abu
Said Al Khudri RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,
لَنْ يَشْبَعَ
مُؤْمِنٌ مِنْ خَيْرٍ حَتَّى يَكُونَ مُنْتَهَاهُ الجَنَّةَ )). رواه الترمذي،
وقال: حديث حسن ))
Seorang mukmin tidak akan puas berbuat kebaikan
hingga ia sampai ke puncaknya yaitu ke surga". (HR. At-Tirmidzi, ia berkata,
"Hadits ini hasan").
Keterangan:
Sanad hadits tersebut dha'if, karena ada seorang perawi
bernama Darraj Abu As-Samah, disebabkan periwayatannya dari Abu Al Haitsam
adalah dha'if (hal ini sudah dijelaskan pada hadits no. 1067). Untuk mencukupi
makna hadits tersebut, maka ada sabda Nabi SAW yang shahih dengan berbagai jalur
periwayatan dan syahidnya, yaitu:
''Ada dua kegemaran/kerakusan seseorang yang tidak akan
pernah membuat puas, yaitu gemar (rakus) mencari llmu dan gemar (rakus) dalam
hal mencari dunia".
Lihat Takhrij Al Misykah hadits no. 222,
Bahjatun-Nazhirin no hadits 1386, dan Takhrij Riyadhush-Shalihin hadits No.
1386.