Laman

Saturday, March 3, 2012

Tanda-tanda kebaikan dan keburukan

Tanda‐tanda Kebaikan dan Keburukan
Segala puji bagi Allah yang memiliki langit dan bumi dan bagiNya segala pujian di akherat
dan Dia Maha Bijakasana dan Maha Mengetahui. Dia mengetahui apa‐apa yang masuk ke dalam
bumi dan apapun yang keluar darinya, mengetahui apa‐apa yang turun dari langit dan naik
kepadanya dan Dia Maha Penyayang lagi Maha Pengampun.
Aku memuji Allah Yang Maha Suci atas segala anugrah kenikmatan, pemberian dan
kebaikan yang banyak yang diberikan kepada para hambaNya. Maha Suci Allah yang ditanganNya
segala kekuasaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang telaah menciptakan hidup dan
mati untuk menguji manusia, siapakah di antara mereka yang paling baik amalnya, dan Dia Maha
Peraksa lagi Maha Pengampun.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenaranya selain Allah,
yang tiada sekutu bagiNya dan tiada penolong.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya, pembawa petunjuk
yang benar dan jelas, pelita yang terang, Allah Subhanhu Wa Ta’ala mengutusnya sebagai rahmat
bagi alam semesta, sebagai peringatan bagi orang yang memiliki hati dan memasang
pendengarannya dan dia bersaksi atas kebenaran risalahnya.
Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam atas hamba dan RasulMu Muhammad, dan atas
semua keluarga, shahabatnya, para ahli ibadah pada waktu malam dan penunggang kuda yang
tangguh pada waktu siang:
قال الله تعاﻟﻰ: ﴿ قْوَمُ قِيلًا
َ
شَدُّ وَطْءًا وَأ
َ
إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ ﻫِﻲَ أ ﴾
“Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada‐Nya dengan penuh ketekunan.” QS. Al‐
Muzammil: 6.
Dan shalawat kepada setiap orang yang mengikuti jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Amma Ba’du: Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar‐benar
taqwa, dan bersegeralah menuju ampunan dan ridha Allah, dan ketahuilah bahwa kebaikan itu
memiliki tanda‐tanda dan keburukanpun memiliki akibat. Kebaikan itu memabwa kepada tujuan
yang baik dan terpuji, sementara keburukan akan mengakibatkan keburukan dan kerugian serta
membangkitkan penyesalan. Di antara tanda‐tanda kebaikan adalah mengikuti jejak para salafus
shaleh generasi pertama, semoga Allah memberikan keredhaan kepada mereka semua, di mana mereka datang menghadap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan bertanya kepada beliau
tentang jalan petunjuk, jalan keselamatan dan keberuntungan di dunia dan akherat dan mereka
sangat mengharap jalan kebaikan tersebut, sehingga dengannya mereka sampai kepada tujuan
yang terpuji, mereka sebagai orang yang mendapat petunjuk dan memberi petunjuk, mengetahui
kebenaran dan berjalan padanya.
Hudzaifah radhiallahu anhu berkata: Banyak orang yang bertanya tentang kebaikan kepada
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena
takut jika terjebak padanya. Shahabat yang lain berkata: Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku
tentang Islam di mana aku tidak menanyakannya kepada selain dirimu. Maka Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Katakanlah aku beriman kepada Allah dan istiqomahlah
padanya”. HR. Muslim. Shahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang lain berkata: Wahai
Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amal yang apabila aku kerjakan maka aku dicintai oleh
Allah dan dicintai oleh manusia, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Zuhudlah
di dunia ini maka Allah akan mencintaimu dan zudulah terhadap a[a yang dimiliki manusia niscaya
mereka akan mencintaimu”. HR. Ibnu Majah. Dialah Muadz bin Jabal radhiallahu anhu.
Dan dia pernah berkata: Wahai Rasulullah beritahukan kepadaku tentang sebuah amal yang
memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan diriku dari api neraka, maka Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Engkau telah bertanya kepadaku tentang sebuah perkara
yang besar, di mana perkara ini sangat mudah bagi orang yang dimudhakan oleh Allah, yaitu
engkau beribadah kepada Allah dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa bulan ramadhan, berhaji ke baitullah, kemudian
beliau bersabda: Tidakkah engkau mau jika aku memberitahukan kepadamu tentang inti, tiang
dan puncak sebuah perkara?. Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Inti sebuah perkara itu
adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad di jalan, kemdian beliau
bersabda: Apakah engkau ingin aku beritahukan tentang apa yang bisa mengendalikan hal
tersebut?. Aku berkata: Aku mau wahai Rasulullah, maka beliaupun mengambil lisannya dan
bersabda: Hendaklah engkau mengendalikan lisanmu, aku bertanya: Wahai Rasulullah apakah
kita akan disiksa akibat dari apa yang kita ucapkan?. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: Kamu kehilangan ibumu waahi Mu’adz, tidakkah banyak orang yang tersungkur di atas
wajah mereka di dalam api neraka disebabkan oleh lisan mereka?. HR. Turmudzi. Maha Benar Allah dengan firmanNya:
قال الله تعاﻟﻰ: ﴿ رْجُلُهُم بِمَا ﻛﺎَنُ
َ
يْدِيهِمْ وَأ
َ
لْسِنَتُهُمْ وَأ
َ
يَوْمَ تشَْهَدُ عَلَيْهِمْ أ وا فَعْمَلُونَ يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللهُ نَّ اللهَ هُوَ اﻟﺤَْقُّ الْمُبِﻴﻦُ
َ
دِينَهُمُ اﻟﺤَْقَّ وَيَعْلَمُونَ أ ﴾
“Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang
dahulu mereka kerjakan. Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut
semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah lah Yang Benar, lagi Yang menjelaskan (segala
sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya). QS. Al‐Nur: 24‐25.
ءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ 􀅽 قال الله تعاﻟﻰ: ﴿ وَقَالُوا ﻟِﺠُلُودِهِمْ لِمَ شَهِد نطَقَ ﻛُﻞَّ َْ
َ
يِ أ
􀈆 نطَقَنَا اللهُ ا َّ
َ
يُّمْ عَلَيْنَا قَالُوا أ
ْهِ تُرْجَعُونَ 􀇾 وَّلَ مَرَّةٍ وَإِ َ
َ
أ بْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ
َ
نْ يشَْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أ
َ
وَمَا كُنتُمْ تسَْتَﺘِﺮُونَ أ
نَّ ا
َ
وَلَكِن ظَنَنتُمْ أ للهَ لَا فَعْلَمُ كَثِﻴﺮًا مِّمَّا يَعْمَلُونَ رْدَاكُمْ
َ
يِ ظَنَنتُم بِرَبِّكُمْ أ
􀈆 كُمْ ظَنُّكُمُ ا َّ وَذَلِ
صْبَحْتُم مِّنْ اﻟﺨَْاﺳِﺮِينَ
َ
فَأ ﴾
“Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit
mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami
pandai (pula) berkata, dan Dia‐lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya
kepada‐Nyalah kamu dikembalikan. Kamu sekali‐kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian
pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak
mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan . Dan yang demikian itu adalah
prasangkamu yang telah kamu sangka terhadap Tuhanmu, prasangka itu telah membinasakan
kamu, maka jadilah kamu termasuk orang‐orang yang merugi”. QS. Fushilat: 21‐23.
Wahai sekalian hamba Allah takutlah kepada Allah, Dia telah menciptakanMu untuk
sebuah perkara yang besar dan tujuan yang agung. Dia telah menciptakanMu mengenalNya dan
beriadah kepadaNya, Dia memerintahkanmu untuk bertauhid dan mentaatiNya, Dia telah
mengambil janjimu untuk mewajudkan tujuan ini, dan Dia Allah akan membalas orang‐orang yang
bisa menunaikan hak‐hak Allah degan kabaikan, Dia telah memberikan tugas kepada para malaikat
yang mulia untuk mencatat amal kalian dan mereka mengetahui apa‐apa yang kalian kerjakan.
Sesungguhnya kaum yang menjadikan umur‐umur mereka untuk kepentingan orang selain mereka