Prinsip-Prinsip Dasar Keimanan
oleh : Syaikh Utsaimin
Akidah Islam mempunyai banyak tujuan yang baik yang harus dipegang, yaitu:
1. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah satu-satunya.
Karena Dia adalah Pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan
dari ibadah haruslah diperuntukkan kepada-Nya satu-satunya.
2. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari
kosongnya hati dari akidah. Karena orang yang hatinya kosong dari akidah
ini, adakalanya kosong hatinya dari setiap akidah serta menyembah
materi yang dapat diindera saja dan adakalanya terjatuh pada berbagai
kesesatan akidah dan khurafat.
3. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak
goncang dalam pikiran. Karena akidah ini akan menghubungkan orang mukmin
dengan Penciptanya lalu rela bahwa Dia sebagai Tuhan yang mengatur.
Hakim yang Membuat tasyri’. Oleh karena itu hatinya menerima takdir,
dadanya lapang untuk menyerah lalu tidak mencari pengganti yang lain.
4. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam
beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan orang lain. Karena di
antara dasar akidah ini adalah mengimani para rasul yang mengandung
mengikuti jalan mereka yang lurus dalam tujuan dan perbuatan.
5. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak
menghilangkan kesempatan beramal baik kecuali digunakannya dengan
mengharap pahala serta tidak melihat tempat dosa kecuali menjauhinya
dengan rasa takut dari siksa. Karena di antara dasar akidah ini adalah
mengimani kebangkitan serta balasan terhadap seluruh perbuatan.
“Dan masing-masing orang yang memperoleh derajat-derajat (sesuai)
dengan yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan.” (Al An’am 132)
Nabi Muhammad n juga mengimbau untuk tujuan ini dalam sabdanya:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِيْ كُلٍّ خَيْرٌ، اِحْرِصْ عَلَى مَا
يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَلاَ تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ
شَيْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّيْ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ
قُلْ: قَدَّرَ اللهُ، وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ.
“Orang Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah
daripada orang mukmin yang lemah. Dan pada masing-masing terdapat
kebaikan. Bersemangatlah terhadap sesuatu yang berguna bagimu serta
mohonlah pertolongan dari Allah dan jangan lemah. Jika engkau ditimpa
sesuatu, maka janganlah engkau katakan: Seandainya aku kerjakan begini
dan begitu. Akan tetapi katakanlah: Itu takdir Allah dan apa yang Dia
kehendaki Dia lakukan. Sesungguhnya mengandai-andai itu membuka
perbuatan setan.” (Muslim)
6. Mencintai umat yang kuat yang mengerahkan segala yang mahal
maupun yang murah untuk menegakkan agamanya serta memperkuat tiang
penyanggahnya tanpa perduli apa yang akan terjadi untuk menempuh jalan
itu.
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan
mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka
itulah orang-orang yang benar.” (Al Hujurat 15)
7. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki
individu-individu maupun kelompok-kelompok serta meraih pahala dan
kemuliaan.
“Barangsiapa yang mengerjakan amal baik, baik lelaki maupun wanita
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.” (An Nahl 97)
Inilah sebagian dari tujuan akidah Islam. Kami mengharap agar Allah merealisasikannya kepada kami dan seluruh umat Islam.