Laman

Saturday, March 3, 2012

Keutamaan Menuntut Ilmu dan Mengajarkannya Karena Allah SWT


Keutamaan Menuntut Ilmu dan Mengajarkannya Karena Allah SWT

44/1393. Anas RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ خَرَجَ في طَلَبِ العِلْمِ فَهُوَ في سَبيلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ )). رواه الترمذي ، وقال:حديث حسن ))
""Barangsiapa pergi untuk menuntut ilmu, maka ia berjuang di jalan Allah (sabilillah) hingga ia kembali. (HR. At-Tirmidzi, ia berkata, "Hadits hasan").

Keterangan:

Sanad hadits tersebut dha'if, karena ada perawi yang bernama Abu Ja'far Ar-Razi, orang yang buruk hafalannya. Walaupun demikian, hadits tersebut mempunyai syahid yang semakna dengan sanad yang shahih, sebagaimana yang terdapat di dalam Sunan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda,
'Siapa yang mendatangi masjidku ini, tidak lain kecuali hanya diniatkan untuk suatu kebaikan, untuk belajar, atau untuk mengajarkannya, maka ia menempati kedudukan seperti orang yang berjihad di jalan Allah." (HR. Ibnu Majah).
Lihat Silsilah Adh-Dha'ifah hadits no. 2037, Takhrij Al Misykah hadits no. 220, Bahjatun-Nazhirin hadits no. 1385, dan Takhrij Riyadhush-Shalihin hadits no. 1385.

 45/1394. Dari Abu Said Al Khudri RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,
لَنْ يَشْبَعَ مُؤْمِنٌ مِنْ خَيْرٍ حَتَّى يَكُونَ مُنْتَهَاهُ الجَنَّةَ )). رواه الترمذي، وقال: حديث حسن ))
Seorang mukmin tidak akan puas berbuat kebaikan hingga ia sampai ke puncaknya yaitu ke surga". (HR. At-Tirmidzi, ia berkata, "Hadits ini hasan").

Keterangan:

Sanad hadits tersebut dha'if, karena ada seorang perawi bernama Darraj Abu As-Samah, disebabkan periwayatannya dari Abu Al Haitsam adalah dha'if (hal ini sudah dijelaskan pada hadits no. 1067). Untuk mencukupi makna hadits tersebut, maka ada sabda Nabi SAW yang shahih dengan berbagai jalur periwayatan dan syahidnya, yaitu:
''Ada dua kegemaran/kerakusan seseorang yang tidak akan pernah membuat puas, yaitu gemar (rakus) mencari llmu dan gemar (rakus) dalam hal mencari dunia".
 Lihat Takhrij Al Misykah hadits no. 222, Bahjatun-Nazhirin no hadits 1386, dan Takhrij Riyadhush-Shalihin hadits No. 1386.